Sosialisasi Hisab 1435 H

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengadakan sarasehan dan sosialisasi Paham Hisab 1435 Hijriyah di kantor PP Muhammadiyah pada tanggal 29 Mei 2014. Acara ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi para pengurus Majelis tarjih dan Tajdid menjelaskan tentang paham Hisab (perhitungan) yang digunakan oleh Muhammadiyah untuk penentuan awal bulan Hiriyah. Selain itu, peserta juga diberikan untuk kesempatan berdiskusi dan berbagi tentang problematika pensosialisasian keputusan dan pedoman Hisab pada masyarakat.

Perbedaan dalam metode penentuan awal bulan menimbulkan banyak pertanyaan di masyarakat yang bingung dalam memulai ibadah terutama yang berkaitan dengan awal Bulan Ramadhan, Syawal dan Dzulhijah. Metode Hisab yang digunakan oleh PP Muhammadiyah adalah Hisab Hakiki Wujudul Hilal. Kriteria yang digunakan untuk penentuan awal bulan Hiriyah adalah

  1. Telah terjadi ijtimak atau konjungsi antara Bulan dan Matahari
  2. Ijtimak atau konjungsi Bulan dan Matahari terjadi sebelum Matahari terbenam
  3. Pada saat Matahari terbenam, Bulan belum terbenam

Kriteria tersebut berdasarkan petunjuk pada kitab suci Al Quran surat Ya Sin ayat 39 dan 40.

Untuk 1435 H, PP Muhammadiyah menetapkan bahwa :

A. Ramadhan 1435 H

  1. Ijtimak jelang Ramadhan 1435 H terjadi pada hari Jumat Pahing, 27 Juni 2014 M pukul 15:10:21 WIB.
  2. Tinggi Bulan pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta adalah 0 derajat 31 menit dan 17 detik
  3. Pada saat Matahari terbenam, di sebagian wilayah barat Indonesia, hilal sudah wujud dan di sebagian wilayah timur Indonesia belum wujud.

B. Syawal 1435 H

  1. Ijtimak jelang Syawal 1435 H terjadi pada hari Ahad Pahing, 27 Juli 2014 M pukul 05:43:39 WIB.
  2. Tinggi Bulan pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta adalah 3 derajat 37 menit dan 48 detik

C. Dzulhijah 1435 H

  1. Ijtimak jelang Dzulhijah 1435 H terjadi pada hari Rabu Legi, 24 September 2014 M pukul 13:15:45 WIB.
  2. Tinggi Bulan pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta adalah 0 derajat 30 menit dan 04 detik.
  3. Pada saat Matahari terbenam, di sebagian wilayah barat Indonesia, hilal sudah wujud dan di sebagian wilayah timur Indonesia belum wujud.

Sehingga PP Muhammadiyah menetapkan bahwa :

Tanggal 1 Ramadhan 1435 H jatuh pada hari Sabtu Pon, 28 Juni 2014 M.

Tanggal 1 Syawal 1435 H jatuh pada hari Senin Pon, 28 Juli 2014 M.

Tanggal 1 Dzulhijah 1435 H jatuh pada hari Kamis Pahing, 25 September 2014 M.

Hari Arafah (9 Dzulhijah 1435 H) jatuh pada hari Jumat Kliwon, 3 Oktober 2014 M.

‘Idul Adha (10 Dzulhijah 1435 H) jatuh pada hari Sabtu Legi, 4 Oktober 2014 M.

 

Meskipun PP Muhammadiyah menggunakan metode Hisab untuk menentukan awal bulan Hiriyah, namun Muhammadiyah tidak berhenti belajar untuk mempelajari teknik Rukyat (Observasi). Pusat Studi Astronomi UAD diberikan kesempatan untuk membantu pemutakhiran Hisab dan pelatihan Rukyat.

 

sumber :

  1. Maklumat Pimpina Pusat Muhammadiyah Nomor : 02/MLM/I.0/E/2014
  2. Argumentasi Hisab Muhammadiyah, 2014
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published.