Pusat Studi Astronomi Universitas Ahmad Dahlan Gelar Diskusi Kelompok Terpumpun Untuk Meningkatkan Keahlian Tim Rukyatul Hilal Se-Daerah Istimewa Yogyakarta
Pusat Studi Astronomi Universitas Ahmad Dahlan (PASTRON UAD) melaksanakan Diskusi Kelompok Terpumpun untuk meningkatkan keahlian tim Rukyatul Hilal se-Daerah Istimewa Yogyakarta. Acara ini diadakan pada Senin, 05 Agustus 2024, di ruang Serbaguna, Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan.
Diskusi ini dihadiri oleh berbagai tamu undangan, termasuk tim Rukyatul Hilal Indonesia (RHI), Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Kementerian Agama Kantor Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, tim Rukyat Hilal Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta (UIN SUKA), tim Rukyat Hilal Universitas Islam Indonesia (UII), tim Lembaga Semi Otonom Antariksa dan Astronomi Universitas Ahmad Dahlan (LSO Andromeda), serta dosen-dosen Universitas Ahmad Dahlan.
Acara dibuka dengan sambutan dari Kepala PASTRON UAD, Yudhiakto Pramudya, Ph.D. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa diskusi ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi tim-tim Rukyatul Hilal untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta mengembangkan metode pengolahan citra hilal yang lebih baik dan dapat diterapkan secara luas. Momentum tersebut juga berkaitan dengan sosialisasi Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) yang menggunakan kriteria Imkanur Rukyat. DKT ini sekaligus sebagai acara peringatan milad ke-1 Observatorium UAD.
M. Khairul Ardi, M.Pd. dari PASTRON UAD menyajikan teknik dan kendala saat pengamatan hilal di Observatorium UAD. Teknik pengolahan citra difokuskan pada pengolahan bulan sabit yang teramati pada siang hari. Hal ini berbeda dengan kebiasaannya yaitu hilal diamati pada saat Matahari terbenam.
Presentasi kedua dari tim RHI dipandu oleh Mutoha Arkanuddin, S.Pd. yang menegaskan tentang ragam tingkatan praktik rukyatul hilal baik dengan mata, teleskop, maupun dengan bantuan pemrosesan citra. Standard Operation Procedure (SOP) untuk rukyat disampaikan oleh tim BMKG (Stasiun Geofisika Sleman). Perangkat perhitungan dari peta ketinggian, elongasi, sampai dengan kalkulator hilal dapat dilihat di situs Sistem Informasi Hilal BMKG, seperti dijelaskan oleh Budiarta, S.Si., S.Stat., MDM.
Tidak hanya diskusi, kegiatan tersebut disusul dengan praktik observasi hilal pada siang hari. Setidaknya lima teleskop dari berbagai institusi dioperasikan dengan menggabungkan ke piranti penangkap dan pengolah citra. Rukyatul hilal dilakukan di Taman Angkasa Barat atau yang dikenal sebagai Marsad Rukyatul Hilal yang berada di kompleks Observatorium UAD.